Macam-Macam Syirik Kecil

By Radio Rodja | Senin, 10 Sya’ban 1440 / 15 April 2019 pukul 9:17 am 

Terakhir diperbaharui: Senin, 10 Sya’ban 1440 / 15 April 2019 pukul 9:17 am 

Tautan: https://rodja.id/2djSHARETWEETSHARESHARE0 COMMENTS

Macam-Macam Syirik Kecil adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة (pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat). Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 25 Rajab 1440 H / 01 April 2019 M.

Penerjemah: Ustadz Iqbal Gunawan, M.A.

Download kajian sebelumnya: Macam-Macam Syirik

STATUS PROGRAM KAJIAN TENTANG PELAJARAN PENTING UNTUK UMAT

Status program Kajian Tentang Bagaimana Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan: AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap ahad & senin pukul 17.00 – 18.00 WIB.

KAJIAN ILMIAH TENTANG MACAM-MACAM SYIRIK

Syirik kecil yaitu semua yang tertera dalam nash-nash baik itu Al-Qur’an dan sunnah dan disebut dengan syirik akan tetapi tidak sampai ke derajat syirik besar. Seperti riya’ disebagian amalan atau bersumpah dengan nama selain Allah atau mengatakan, “Atas kehendak Allah dan atas kehendak fulan.”

Kemudian beliau Rahimahullah menyebutkan dalil-dalil tentang syirik asghar (syirik kecil) ini, diantaranya adalah sabda Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ الله وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ؟ قَالَ الرِّياَءُ

“Sesungguhnya yang paling kutakutkan atas kalian ialah syirik kecil”. Mereka bertanya, “Apakah syirik kecil tersebut wahai Rasulullah?”  Jawab Beliau, “Riya””. (H.R. Ahmad)

Ini adalah dalil pertama yang berkaitan dengan riya’ disebagian ibadah. Dan yang dimaksud dengan riya’ di sini adalah riya’ yang ringan. Adapun riya’ yang murni atau dilakukan disemua amalan, maka hal tersebut masuk kedalam syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari agamanya.Baca Juga:  Penyakit Riya’ – Bagian ke-11 – Kitab Bahrur Raiq (Ustadz Mahfudz Umri, Lc.)

Kemudian Syaikh bin Baz Rahimahullah mengatakan diantara dalil tentang syirik asghar ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa yang bersumpah dengan sesuatu selain Allah maka dia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad)

Ini yang berkaitan dengan perkara yang kedua yaitu tentang bersumpah dengan nama selain Allah ‘Azza wa Jalla. Banyak hadits-hadits dari Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menyebutkan tentang hal ini. Diantaranya adalah dua hadits yang disebutkan oleh penulis kitab ini Rahimahullah.

Sabda Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “barangsiapa bersumpah dengan sesuatu.” Maka hal ini berarti umum. Masuk didalamnya semua, Malaikat, Nabi, Ka’bah, wali dan semuanya. Tidak boleh bersumpah dengan makhluk-makhluk tersebut.

Sabda Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa yang bersumpah dengan sesuatu selain Allah maka dia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad)

Di sini kemungkinan perawi ini ragu apakah Rasulullah mengatakan “atau” atau “dan”. Maka artinya telah berbuat kafir dan berbuat syirik atau dia telah berbuat kafir atau berbuat syirik. Tentu yang dimaksud kufur di sini bukan kufur akbar, tapi kurkur asghar. Juga syirik bukan syirik akbar, tapi syirik asghar. Kecuali jika seorang yang bersumpah dengan selain Allah mengagungkan makhluk yang dia bersumpah dengan makhluk tersebut dan meyakini padanya apa yang dia yakini tentang Allah ‘Azza wa Jalla. Maka jika dia samakan makhluk yang dia bersumpah dengannya dengan Allah, maka ini termasuk syirik akbar yang mengeluarkannya ia dari agamanya.Baca Juga:  Hukum Orang yang Tidak Rela dengan Sumpah yang Menggunakan Nama Allah dan Seterusnya – Kitab Tauhid (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq Al-Badr)

Berkata Imam Syaukani Rahimahullah, “Dan telah datang berita-berita kepada kami yang tidak diragukan lagi tentang kebenaran berita tersebut bahwasanya banyak orang-orang yang menyembah kuburan apabila mereka diminta untuk bersumpah dengan selain Allah atau bersumpah dengan nama Allah, maka dia akan bersumpah dengan nama Allah walaupun dia berbohong. Akan tetapi jika diminta kepadanya untuk bersumpah dengan nama syaikhnya atau dengan wali yang dia yakini wali tersebut adalah wali yang agung, maka dia akan ragu dan takut untuk bersumpah dengan nama wali. Dia tidak akan berdusta dengan sumpah tersebut.”

Ini menunjukkan bahwasanya kesyirikan orang-orang demikian telah lebih parah daripada kesyirikan orang yang mengatakan Allah itu dua atau Allah itu tiga.

Kemudian beliau Hafidzahullah mengatakan bahwasanya beliau pernah membaca di salah satu kitab dan penulis kitab ini menjelaskan tentang orang-orang yang mengagungkan para wali lebih besar dari penggagungan mereka kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Yaitu ketika diminta dari mereka untuk bersumpah dengan salah satu dari para wali tersebut, maka dia tidak berani berbohong dalam sumpah tersebut. Karena ia akan mengatakan bahwasanya syaikh atau wali tersebut mengetahui apa yang terjadi diantara kita.Baca Juga:  Disunnahkannya Mudaroh dan Meninggalkan Mudahanah

Penulis kitab itu menyangka bahwasanya ketika ia mengingkari karena dia bersumpah selain dengan nama Allah ternyata dia mengagungkan atau takut untuk bersumpah dengan selain Allah karena ia menyangka bahwasanya selain Allah atau wali tersebut mengetahui apa yang terjadi. Maka ini adalah kesyirikan yang sangat berbahaya dan ini bukan hanya syirik asghar atau syirik kecil jika demikian keadaannya. Jika dia meyakini bahwasanya wali yang telah mati atau bahkan masih hidup mengetahui keadaan para hamba, mengetahui mana yang dusta mana yang jujur, mengetahui mana yang benar dan mana yang batil, tentu ini sama saja dia menyamakan wali tersebut dengan Allah ‘Azza wa Jalla.

One Comment to “Macam-Macam Syirik Kecil”

  1. جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *